“Sayang, nanti malem kita ngebakso yuk di warung Mas Mino..”
“Eh, udah pernah nyobain sego pecel pincuk di jalan itu gak? Enak lhoo…”
Kalimat-kalimat itu dulu mungkin sering banget terdengar di antara temen-temen main atau temen kantor dan komunitas, tapi sepertinya jadi makin jarang aja terdengar. Bukan karena mereka gak lagi wisata kuliner atau saling ngasih review tempat baru, tapi lebih ke bergesernya selera makan. Seiring dengan derasnya invasi rumah makan atau resto-resto waralaba asing, makin banyak pula jenis makanan yang ditawarkan.
Yups! Belakangan ini semakin marak saja resto waralaba yang menjual sushi. Coba liat di mall-mall yang jumlahnya mungkin ada ratusan di Jakarta ini. Hampir semuanya pasti ditemukan resto sushi. Dari yang berskala besar untuk golongan menengah ke atas sampai yang berskala outlet kecil dengan harga terjangkau demi meraih pasar dari golongan menengah ke bawah. Dan untuk meraih pasar lebih luas lagi, resto-resto sushi waralaba ini pun menambah variasi makanan di menu, tidak lagi hanya dengan menawarkan sushi yang notabene adalah daging-daging ikan mentah, tapi dikombinasikan dengan sajian lain yang menarik yang bisa jadi pilihan untuk mereka yang tidak suka makanan mentah.
Dan sebagai akibatnya, sepertinya kata-kata Sushi rolls, Ramen, Baby Octopus, Cukawakame, washabi, California Rolls dll. Mungkin sudah jarang ada yang ngajak makan ke warung pecel lele ataupun warung banyumasan, tapi semoga ini tidak merubah kita untuk melupakan jajanan dan kuliner nusantara yang sebenarnya jauuuh lebih enak dan merakyat :)