Sudah seminggu penuh pulang pergi dengan TransJakarta, menempuh perjalanan yang pastinya macet (jakarta bagaikan sayur tanpa garam kalau tidak macet :D). Berangkat dari rumah sebelum jam 7 dan tidak terlalu masalah walaupun TransJ penuh, karena masih wangi-wangi dan segar (kecuali kalau ada niatan baru mau mandi di kantor :p), tapi rute pulangnya yang jadi agak berat. TransJ yang langsung ke halte dekat rumah amat sangat jarang, jadi mau gak mau harus transit. Sayangnya halte transitnya kecil banget, padahal calon penumpang malah banyak dan menuju ke 2 arah. Jadilah menumpuk di dalam halte dan antri sampai ke jembatan penghubung antar halte. Gerah, sumpek sampai berkeringat, ditambah dengan aroma yang sudah bercampur dari semua calon penumpang. Pffftt... mesti pinter-pinter atur pernafasan nih :D
Setelah menunggu sekian lama dan perjalanan (yang lagi-lagi melewati kemacetan) sekian lama, rasa lelah makin terasa. Untungnya langsung disambut istri, anak dan keluarga lainnya. Terlebih lagi, sejak dari siang, istri sudah memberikan bocoran menu masakan untuk hari ini :)
Badan yang tadinya lemes dan pegel setelah menempuh perjalanan pulang, jadi langsung semangat, buat makan! :P Bersyukurnya lagi, semua masakan itu enak dan anggota keluarga yang menikmati juga lahap semua makannya. Sampai-sampai ada ide terucap, "Mama buat restoran aja, Ma.. " :) Hebatnya lagi, gak cuma yang menyantap langsung yang merasa nikmat, rekan-rekan lain yang juga kebagian melihat hasil masakan istri walaupun cuma fotonya aja, langsung kepingin nyobain dan nanya-nanya resepnya. Ah, makin bangga dan sayang deh ke istri yang walaupun sedang tidak bekerja dan menikmati gelar Full Time Mother, masih bisa melayani suami. Semoga nanti dibayar Allah karena sudah menjadi istri dan ibu yang berbakti dan baik :)
Love you, my personal Chef!!